20120427

MINYAK ZAITUN TURUNKAN KOLESTEROL LDL


Minyak dalam makanan menjadi salah satu sumber energi padat kalori yang dibutuhkan tubuh, tetapi sekaligus sumber penyakit karena tinggi kolesterol. Tak heran, dengan alasan kesehatan, makin banyak orang memilih santapan bakar atau rebus, tanpa digoreng.
Hal tersebut dibenarkan spesialis gizi dari Hang Lekiu Medical Center dr Inayah Budiasti S SpGk. Menurut dr Inayah, minyak berfungsi dalam metabolisme tubuh sebagai wahana pengangkut vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E,dan K. ”Selain itu, minyak juga merupakan salah satu sumber asal lemak esensial, yaitu omega 3, 6 dan 9 serta merupakan bahan baku untuk imunitas tubuh,” demikian kata Inayah, juga bahwa minyak tersusun atas unit-unit asam lemak yang berbeda. Proporsi campuran asam-asam lemak tersebut menyebabkan adanya perbedaan di antara minyak, seperti sehat, netral, atau membahayakan kesehatan.
Secara umum terdapat tiga jenis asam lemak, yaitu asam lemak jenuh atau sattured fatty acid, asam lemak tidak jenuh tunggal atau monounsatured fatty acid yang disingkat MUFA, serta asam lemak tidak jenuh ganda atau polyunsaturated acid yang biasa disebut PUFA.
”Minyak zaitun tergolong dalam lemak tak jenuh tunggal dan kaya asam lemak oleat atau omega 9” kata Inayah. ”Sehingga memiliki sifat antilipida. Artinya, kandungan lemak jenis ini mampu menurunkan kadar kolesterol jahat yaitu low dencity lipoprotein (LDL) dan pada saat yang bersamaan mampu menaikkan kadar high density lipoprotein yang dikenal sebagai kolesterol baik.
”Oleh karena itu, minyak ini dinyatakan baik untuk kesehatan jantung,” demikian dr Inayah. Hingga kini, penyakit kardiovaskular yaitu jantung dan pembuluh darah masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit ini berkaitan dengan tingginya kadar kolesterol jahat atau LDL di dalam darah. ”LDL punya andil membentuk penumpukan plak pada pembuluh darah, membuat pembuluh darah menyempit bahkan tersumbat, sehingga aliran darah tidak lancar. Inilah yang memicu terjadinya stroke dan serangan jantung,” papar spesialis gizi yang juga praktik di Rumah Sakit Jakarta ini. Inayah mengutarakan, bahwa cara untuk mencegah penyakit kardiovaskular adalah dengan mengubah pola makan yang memicu kenaikan LDL dan menurunkan HDL.
Konsumsi minyak zaitun secara teratur merupakan salah satu pilihan yang dapat dilakukan. Secara terpisah, pakar bio kimia pangan dan gizi Universitas Negeri Jakarta Dr Ir Alsuhendra MSci mengatakan, tingginya kandungan asam lemak tak jenuh pada minyak zaitun khususnya asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap tunggal yang di dalamnya terdapat asam oleat atau omega 9 dan juga asam linoleat atau omega 6, yakni mencapai 65-85%, membuat minyak zaitun banyak digunakan di bidang kesehatan. Lebih jauh, alumnus Institut Pertanian Bogor ini menyebutkan asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap tunggal ternyata memiliki keunggulan, yakni lebih sulit teroksidasi. Dengan sifat tersebut, jika dioleskan ke kulit, akan melindunginya dari sinar matahari dan tidak akan terpicu menjadi kanker atau tumor.
(Sumber : Koran Sindo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar